Hasil tes Corona yang menjadi aturan wajib jika ingin melakukan perjalanan di Indonesia justru dipalsukan untuk mencari keuntungan. Untungnya, polisi bergerak cepat menangkap para sindikat pemalsu surat hasil tes Corona.
Dirangkum detikcom, Minggu (17/1/2021), sejumlah sindikat pemalsu surat tes hasil tes Corona baik rapid test hingga swab PCR berhasil dibekuk polisi. Pengungkapan terhadap para sindikat pemalsu surat hasil tes Corona itu dilakukan dengan berbagai cara.
Mulai dari adanya informasi masyarakat hingga patroli siber yang dilakukan polisi. Para sindikat pemalsu tes Corona itu beroperasi di sejumlah wilayah baik di Jakarta maupun daerah-daerah di Indonesia.
Kini para sindikat pemalsu surat hasil tes Corona ini meringkuk dibalik jeruji besi. Mereka harus mempertanggungjawabkan aksi kejahatannya.
Berikut para sindikat pemalsu surat hasil tes corona yang berhasil ditangkap polisi:
1. Polda Metro Tangkap 3 Pelaku Pemalsu Hasil Swab PCR, Salah Satunya Selebgram @erlanggs
Polda Metro Jaya menangkap 3 pemalsu hasil swab PCR, salah satunya selegram @erlanggs. Ketiganya yakni EAD, MAIS dan MFA mengaku telah memalsukan surat swab PCR dengan mengedit fle pdf surat PCR berkop surat PT Bumame Farmasi.
Ketiganya menggunakan surat PCR palsu itu untuk terbang ke Bali. Setelah berhasil lolos dari pemeriksaan Bandara Soekarno-Hatta, tersangka MFA kemudian mempromosikan ‘jasa swab PCR’ melalui akun Instagramnya.
“Isinya (posting-an) adalah ini dia, ‘yang mau PCR cuma butuh KTP nggak usah swab beneran, 1 jam jadi. Ini bisa dipakai di seluruh Indonesia nggak cuma di Bali aja, dan tanggal bisa pilih H-1 atau H-2, dan 100 persen lolos testimoni’,” kata Yusri membacakan postingan MFA, saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/1/2021).
Dalam promosinya itu, tersangka mengaku bisa mengeluarkan surat hasil swab PCR dalam tempo 1 jam dan tanpa tes. MFA adalah pemilik akun IG @HanzDays yang sempat diviralkan oleh dr Tirta karena memperjualbelikan surat swab PCR.
Yusri mengatakan MFA hanya memerlukan kiriman file PDF atas nama PT BF yang dimaksud. Lalu nantinya PDF itu akan diedit menggunakan nama yang ada di KTP pemesan dalam hal ini MAIS.
Selengkapnya soal sindikat pemalsu hasil tes corona di halaman berikutnya>>