Ternate – Personel TNI-Polri di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut) intensif melakukan edukasi dan sosialisasi vaksinasi COVID-19 kepada orang tua siswa guna menekan kasus terinfeksi virus tersebut.
Wakapolres Halmahera Utara Kompol Alwan Aufat di Ternate, Selasa, mengatakan, pihaknya mengajak kepada orang tua wali murid, agar memberi pemahaman kepada anak anak agar tidak takut untuk divaksinasi.
“Sebagai orang tua wali murid jangan percaya hoaks tentang vaksinasi yang belum pasti kebenarannya dan kami ke sini dalam rangka penyelamatan umat manusia dari wabah COVID-19 ini, dengan cara kita sadar akan manfaat vaksinasi untuk diri kita,” ujarnya.
Hal tersebut merupakan upaya menindaklanjuti Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang tertuang dalam Surat Edaran nomor HK.02.02/I/1727/2021 tentang vaksinasi bagi masyarakat rentan, masyarakat umum lainnya dan anak usia 12-17 tahun.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 bagi pelajar, Kodim 1508/Tobelo dan Polres Halut mendampingi Dinkes Kabupaten Halmahera Utara memberikan sosialisasi dan edukasi vaksinasi kepada orang tua siswa.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pondok Pesantren Alkhairaat Tobelo ustadz Al Musawah, Perwakilan Dinkes Halut dr. Ami, Wakapolres Halut Kompol Alwan Aufat, Plh. Pasi Ops Kodim 1508/Tobelo Kapten Arh Mohamad Ali, Kasat Binmas Polres Halut Iptu Nimbrot Muman, para guru dan orang tua siswa.
Dalam kesempatan ini, Pasi Ops Kodim 1508/Tobelo Kapten Arh Mohamad Ali dalam sambutannya mengimbau orang tua agar memberi pemahaman kepada anak anak kita tentang manfaat vaksinasi sebab vaksin ini sudah teruji dan terbukti aman dan halal.
“Ke depan akan dilaksanakan vaksinasi di jalan dalam rangka memenuhi anjuran target dari Pemerintah sampai bulan Desember 2021,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Dinkes Malut, dr Ami mengatakan masyarakat tentu sudah jenuh dengan pandemi ini. Sebab, seluruh aktivitas di haruskan menggunakan masker, jaga jarak atau protokol kesehatan yang lainnya agar tidak terpapar COVID-19.
“Kita semua tahu bagaimana rasanya anosmia akibat virus corona itu rasanya berbeda dengan flu biasa dan yang memungkinkan gejala itu semakin memburuk dari hari ke hari karenakan kita belum mempunyai daya tahan di tubuh kita karena kita belum menerima vaksin,” katanya.
“Target kita sampai bulan Desember harus mencapai 70 persen itu untuk herd imunity merupakan upaya pemerintah dalam menangani wabah ini. Bulan Juni lalu di Indonesia muncul varian baru yaitu varian delta, ini yang ditakutkan akan muncul varian baru lagi di negara kita ini,” tuturnya.
Sumber: (ANTARA)