Senin, 2 Agustus 2021 ini nampak tenda terpasang di lapangan basket lingkungan kompleks rumah tempat saya tinggal. Berbicara dalam hati “Wah, bakal ada Lomba Agustusan nih”, tapi apa mungkin situasi PPKM level 4 yang masih diperpanjang hingga 16 Agustus 2021, memperbolehkan kegiatan Lomba Agustusan. Ternyata di WA grup tetangga kompleks baru saya baca pengumuman bahwa “Dalam rangka peringatan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia Polsek Bekasi akan melaksanakan “Gebyar Vaksin Merdeka” pada hari Selasa 2 Agustus 2021.
Pelaksanaan vaksin mulai pukul 07.30 s.d. 12.00 WIB bertempat di Lapangan Basket Puri Idaman, Bekasi. Kuota minimal 100 s.d. 200 orang maksimal. Vaksin menyasar usia 12 tahun ke atas, dengan persyaratan membawa foto kopi KTP dan bagi usia 12 tahun ke atas membawa foto kopi KK. Bagi peserta vaksin disarankan untuk sarapan terlebih dahulu”.
Tiba waktu pelaksanaan, nampaknya pagi hari saat pertama dibuka layanan vaksin yang digagas Polsek Bekasi bekerja sama dengan Senkom Mitra Polri, Puskesmas dan kelurahan Bintara jaya ini masih sepi-sepi peminat namun perlahan peserta vaksin ramai berdatangan namun tetap tertib dan prokes yang ketat.
Ternyata antusias warga sekitar cukup besar karena semula gebyar vaksin pertama ini hanya akan berlangsung satu hari namun diperpanjang menjadi empat hari mengingat banyaknya jumlah warga yang ingin mendapatkan vaksin.
Vaksin memang salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit khususnya penyakit COVID-19. Walaupun tidak melindungi 100 persen namun jika seseorang tertular penyakit maka dampaknya tidak separah seseorang yang belum divaksin.
Cakupan vaksinasi yang lebih luas memang sedang digenjot pemerintah saat ini agar seluruh masyarakat Indonesia dapat terbebas dari virus Corona ataupun lebih kebal dalam menghadapi virus ini. Menurut penjelasan dr. Nadya Tarmizi M. Epid seperti dikutip dalam wawancara di TV One dua hari lalu bahwa cakupan vaksin di Indonesia yang sudah lengkap maupun baru dosis pertama sudah sekitar 75 juta dosis disuntikkan sedangkan yang sudah lengkap dosisnya mencapai 25 juta dosis diberikan pada masyarakat.
Jadi saat ini, pemerintah terus berusaha mengejar target pencapaian vaksinasi COVID-19 sehingga sasaran 208 juta penduduk Indonesia bisa segera mendapatkan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap COVID-19 dapat diwujudkan secepat mungkin, namun demikian walaupun sudah vaksin tidak membebaskan seseorang untuk tidak mematuhi prokes. Dan saat ini, pemerintah sedang menyiapkan roadmap hidup berdampingan dengan COVID-19, ungkap dr. Nadya.
HUT Kemerdekaan RI yang ke 76 tahun, banyak sekali instansi pemerintah, swasta bekerja sama dengan LSM, tokoh masyarakat, perangkat daerah dalam mengupayakan gebyar vaksin untuk dapat dilaksanakan di seluruh daerah. Selain Polri dengan tema “Gebyar Vaksin Merdeka” menggema di berbagai daerah, ada pula Marinir dengan tema “Serbuan Vaksinasi Marinir” dan “Gebyar Vaksin Kemenhub” sepertinya menjamur mewarnai jelang HUT Kemerdekaan RI ke 76 ini.
Harapannya semakin banyak masayarakat yang divaksin, angka kematian dan dan kesakitan dapat ditekan, masyarakat akan semakin sehat, kuat terbebas dari Corona. Selain itu, Indonesia akan mendapat kepercayaan dunia internasional dalam penanganan COVID-19. Kemudian kegiatan perekonomian akan mulai menggeliat lagi sehingga roda perekonomian dapat tumbuh seperti biasanya.
Sambutan masyarakat sekitar pun sangat positif dengan adanya gebyar vaksin Polsek Bekasi yang baru-baru ini dilaksanakan di kompleks rumah saya tinggal bahkan masih banyak warga yang belum mendapat kesempatan vaksin dan berharap agar dalam waktu dekat pelaksanaan gebyar vaksin ini semakin dekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Selain vaksinasi ada upaya lain dalam mencegah virus corona yaitu penguatan 3T (Tracing, Testing, Treatment) merupakan upaya lengkap dalam menekan penyebaran COVID-19 secara efektif harus semakin ditingkatkan juga. Intervensi Polri dalam melibatkan LSM maupun perangkat masyarakat yang ada di RT dan RW untuk dilatih menjadi petugas tracer COVID-19 sangat membantu menginformasikan adanya kasus COVID-19 dan kontak langsung penderita COVID-19 sehingga dengan mudah deteksi dini terhadap COVID-19 dilakukan oleh Puskesmas setempat sesegera mungkin.
Segala sumber daya tengah dikerahkan negeri ini dalam mencapai target vaksinasi namun perlu diingat bukan hanya target cakupan vaksin yang harus ditingkatkan namun upaya pengawasan terhadap pelaksanaan vaksin juga penting dilakukan terutama dalam akurasi dan validasi penerima vaksin serta permasalahan terkait kapasitas dan kualitas penyimpanan vaksin. Pemerintah melaui BPKP dan seluruh APIP Kementerian Lembaga juga telah berkomitmen untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia sampai selesai dan tepat sasaran.
Penanganan COVID-19 ini dibutuhkan upaya keras dan anggaran yang besar. Oleh karena itu, semua pihak dapat menjadikan program vaksinasi ini sebagai program yang mandatori, dan diharapkan agar di tahun 2021 ini kondisi Indonesia akan menjadi lebih baik dibanding dengan tahun 2020,
HUT Kemerdekaan Ke-76 ini merupakan momentum yang tepat dalam mencanangkan bulan kemerdekaan tidak hanya merdeka dari segala penjajahan tapi juga merdeka dari serangan virus corona yang sudah merongrong stamina, psikis anak bangsa.
Belum lagi jumlah anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tuanya yang meninggal akibat COVID-19, itu juga menjadi PR kita bersama dalam Hut RI ini. Inilah saat semua pihak di negeri ini mempererat kerja sama, bergandengan tangan, bahu membahu mensukseskan program pemerintah dalam mencegah penyebaran penyakit melalui berbagai upaya positif di antaranya “Gebyar Vaksin Merdeka” ini. Karena di dalam jiwa yang sehat dan kuat terdapat bangsa yang kuat untuk membangun negeri ke depan dengan masa depan yang lebih baik. Melalui Hut RI Ke-76 ini , mari sukseskan “Gebyar Vaksin Merdeka” . Semoga dengan kegiatan ini, Indonesia semakin tangguh, Selamat HUT RI ke-76 tahun. merdeka bangsaku, merdeka negeriku, merdeka dari penjajahan virus Corona.