Surabaya –
Jelang PPKM jilid 2 berakhir, Pemkot Surabaya menyebut jumlah pasien COVID-19 menurun drastis. Dari per hari kasus baru 50 pasien, hingga menjadi 8 pasien per harinya.
“Kasus aktif di Surabaya terus turun secara signifikan. Sampai yang terakhir kemarin, kita menemukan 8 kasus confirm (perhari), ini sebuah prestasi yang luar biasa. Yang bisanya selama ini biasanya puluhan, target kita di bawah 50. Dan kemarin hanya 8,” ungkap Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana dalam sambutannya di dalam Dialog Penanganan COVID-19 di Taman Surya, Senin (8/2/2021).
Di depan camat, koramil dan polsek jajaran, Whisnu berharap penekanan ini terus menurun hingga tidak ada kasus baru atau nol.
“Dan semakin dipertahankan terus, Insya Allah bisa nol terus di Kota Surabaya ini, Aamiin,” tambahnya.
Dia mengaku bersyukur semua unsur terlibat dalam penanganan COVID-19. Hasil dari kolaborasi tiga pilar tersebut, membuahkan hasil yang menggembirakan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Surabaya.
“Saya sangat gembira di Kota Surabaya kerjasama sangat baik dari tiga pilar. Dukungan TNI/Polri seperti kampung wani jogosuroboyo, pelaksanaan trancing dan penengakan displin protokol kesehatan,” ungkap Whisnu.
Whisnu mengajak semua unsur untuk bekerja keras dan mencegah serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19, khususnya di Kota Surabaya. Kerjasama lintas progam pencegahan dan pengendalian COVID-19 terus dilakukan secara berkesinambungan.
Pemkot Surabaya juga sedang memberikan kekebalan imun, melalui vaksinasi di Kota Surabaya. Whisnu menyampaikan program vaksinasi di Kota Surabaya sudah dilakukan sejak 15 Januari 2021 lalu dengan vaksini untuk nakes.
“Kita juga mencanangkan bulan Februari ini sebagai bulan gebyar arek Suroboyo wani donor plasma konvalesen.Yang melibatkan jajaran TNI/Polri dan ASN di lingkungan Kota Surabaya serta masyarakat. Vaksin ini, kabar terakhir sudah 100 persen untuk tahap pertama. Sebentar lagi bergulir suntikan yang kedua bagi nakes, kita targetkan sebelum 16 Februari seluruh Nakes dan penunjang kesehatan,” ujar Whisnu.
Selanjutnya, tambah Whisnu, progam vaksinasi akan menyasar tenaga publik, jajaran OPD (Organisasi perangkat daerah), TNI/Polri dan semua masyarakat yang bergerak untuk pelayanan masyarakat.
Simak juga video ‘3 Vaksin Corona yang Tengah Dievaluasi Izin Penggunaannya oleh BPOM’:
(fat/fat)