Jakarta – Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, Polri telah mengantisipasi kerusuhan demi ketertiban dan keamanan masyarakat. Mabes Polri memperkirakan hoaks bisa mulai menyebar pada 2022.
“Prediksi kami pada 2022 hingga 2024, situasi seperti ini (penyebaran berita hoaks) akan terjadi lagi, dan ini harus kita prediksi bersama,” kata Kasubag Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (12/1/2022). ).
Dedi mengatakan Polri sudah mengalami pada Pemilu 2019 bahwa eskalasi gangguan ketertiban sosial sudah mulai meningkat.
“Sikap ini mendekati tahun politik atau 2024 mendekati Partai Demokrat, dan sementara itu masih beberapa tahun lagi, isu-isu yang berkembang ini sudah mulai mengarah ke sana,” katanya.
Selain itu, Dedi mengatakan kalender Kamtibmas 2022 akan menjadi acuan Polri dalam mencegah gangguan keamanan dan keselamatan pada Januari hingga Desember. Menurutnya, suasana kamtibmas yang baik akan berdampak pada perekonomian yang lebih baik.
Baca juga : Sematkan Bintang Bhayangkara Pratama, Kapolri Komitmen Terus Lakukan Pembenahan Organisasi dan Pelayanan
“Investasi bisa masuk dan pembangunan bisa berjalan dengan baik. Jadi, bersama-sama kita bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Tak lupa Dedi telah melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk lembaga pendidikan, untuk memprediksi penyebaran berita bohong.
“Jadi negara tidak mudah terpecah belah,” kata Dedi.
Menurut Dedi, langkah perusakan keamanan dan ketertiban masyarakat diharapkan dapat dilakukan melalui solidaritas, penguatan solidaritas dan kohesi, serta mewujudkan Indonesia sebagai negara besar.
“Jangan tersinggung dengan orang yang ingin memecah belah negara,” kata mantan Kapolda Kalteng itu.
Baca juga : Polri Pastikan Proses Laporan Dugaan SARA Ferdinand Hutahaean
Sumber: BeritaSatu.com