Jakarta — Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel (levelling) untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) di sejumlah daerah Jawa-Bali mulai besok 5 Oktober sampai 18 Oktober.
“Dalam penerapan PPKM level selama dua minggu ke depan, masih terdapat 20 kabupaten/kota yang bertahan di level 2, yang didominasi oleh Semarang Raya dan Solo Raya, Solo Raya sekarang masuk Level 2,” kata Menko Marves Luhut B Pandjaitan dalam konferensi pers secara virtual, Senin (4/10).
Luhut mengatakan wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) masih bertahan di level 3. Luhut menyebut capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi masih rendah.
Selain itu, wilayah Bandung Raya, Malang Raya, hingga Surabaya Raya juga masih berstatus PPKM Level 3. Menurutnya, capaian vaksinasi mempengaruhi penanganan di wilayah tersebut.
“Ada 2 juta vaksin kita suntikan dua minggu ke depan,” ujarnya.
Dalam penanggulangan Covid-19 sebelumnya pemerintah mengkategorikan sejumlah kabupaten/kota dalam level 1-4 berdasarkan indikator penilaian yang ditetapkan.
Indikator yang dihitung di antaranya jumlah kasus covid-19, kematian, kesembuhan, testing, dan tracing, keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR), hingga capaian jumlah warga yang sudah menerima dosis vaksin Covid-19 di wilayah masing-masing tersebut.
Adapun bila dilihat dari perkembangan kasus covid-19 selama dua pekan PPKM Levelling dengan dibandingkan pada dua pekan sebelumnya, maka terlihat sejumlah perkembangan yang membaik. Kendati masih terdapat beberapa evaluasi dari epidemiolog, seperti jumlah testing yang dirasa masih belum cukup ideal.
Perkembangan Laju Penularan
Salah satunya pada kasus konfirmasi terpapar virus corona di mana pada periode 8-20 September jumlah kumulatif penambahan kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 52.061 kasus. Kemudian pada periode 21 September-3 Oktober, jumlah kasus positif Covid-19 menurun menjadi 26.589 kasus.
Selanjutnya pada kasus kematian warga yang meninggal akibat Covid-19. Tercatat dalam kurun 8-20 September, sebanyak 3.478 warga meninggal dunia, sementara pada periode PPKM dua pekan terakhir ini tercatat kasus kematian turun menjadi 1.539 orang yang meninggal dunia.
Adapun perkembangan selanjutnya, jumlah positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona harian juga mengalami penurunan. Apabila dalam periode 8-20 September jumlahnya rata-rata di 2,87 persen. Maka pada 13 hari selama periode PPKM Levelling ini, positivity rate turun menjadi 1,16 persen.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Sehingga, apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 nya.
Lebih lanjut, jumlah warga yang diperiksa juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Pada periode 8-20 September, warga yang diperiksa berjumlah 2.004.443 orang, sementara pada periode 21 September-3 Oktober jumlah warga yang diperiksa naik hingga menjadi 2.267.761 orang.
Sumber : CNN Indonesia